Sabtu, 12 Desember 2009

LEARNING SOMETHING NEW EVERYDAY

Manusia diciptakan untuk membaca. Seperti itulah kiranya salah satu tugas dan kewajiban manusia sebagai khalîfah fil ardh. Begitu pentingnya membaca, sehingga Allah pun mentahbiskan kewajiban membaca pada wahyu pertama yang Dia turunkan kepada kekasih-Nya. “Iqra’ bismi rabbika alladzî khalaq”.

Dari filosofi ayat Al-Qur’an tersebut, semestinya kita menyadari betapa pentingnya membaca dalam hidup dan kehidupan ini. Sejatinya self conscience juga ikut mendorong dan menyadarkan diri untuk memandang mahal dan berharganya membaca, demi kesuksesan hidup di dunia dan akhirat.

Para psikolog (tak terkecuali psikolog pendidikan) menuturkan, bahwa setiap manusia yang normal maksimal menggunakan daya kekuatan otaknya hanya 6% saja. Termasuk sang penemu E=mc2, Albert Enstein atau bapak kedokteran dunia yang melahirkan karya monumental "al-qanûn fi at-tibbi, Ibnu Siena, sekalipun. Demikian hebatnya orang-orang tersebut. Mereka bisa memberikan karya terbaik untuk umat manusia hanya dengan menggunakan daya otaknya sebesar itu. Lalu apakah kita hanya akan menggunakan kemampuan otak kita 1% atau 0,…..%? Sungguh merugi jika kita tidak mendayagunakan otak dengan semaksimal mungkin. Oleh karena itu, sebagai salah satu manifestasinya kita mesti mengolah dan mengasah otak kita. Diantara mediasinya adalah dengan membudayakan membaca.

Kenapa harus dengan membaca? Adakah alternatif lain?! Bisakah kita bayangkan berapa banyak kapasitas informasi yang dapat kita save dalam memori otak kita hanya dengan membaca. Sebaliknya, apakah kita akan merasa kaya diri dengan diam saja, tanpa membiasakan membaca. Tentu pembendaharaan informasi kita akan berbanding lurus dengan kuantitas dan kualitas membaca. Bukankah demikian?

Learning, dari segi terminologi merupakan kegiatan untuk memperkaya diri dengan memperbanyak informasi sebanyak mungkin pada memori otak. Dan kegiatan itu, lebih banyak mensentralkan pembacaan terhadap objek ilmu pengetahuan. Hal ini sudah menjadi keabsahan dan kemutlakan yang tidak bisa dipungkiri. Dan learning bukan hanya kewajiban, tapi sudah merupakan kebutuhan primer setiap individu yang memandang penting ilmu pengetahuan.

Dalam sebuah hadis diriwayatkan bahwa orang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini adalah seberuntung-beruntungnya manusia. Bisa kita tarik benang merah antara hadis tersebut dengan learning. Bahwa kegiatan belajar (dengan membaca, atau metode lainnya) berbanding lurus dengan kemajuan yang didapat (dalam hadis diungkapkan dengan kata "lebih baik"). Semakin kita intens menjadi manusia pembelajar dalam setiap harinya, maka predikat "lebih baik" dalam hadis tersebut secara betahap akan bisa diraih.

At least, menjadi manusia pembelajar adalah sebuah kebutuhan primer setiap manusia.


Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

1 komentar: on "LEARNING SOMETHING NEW EVERYDAY"

mutafaqqih mengatakan...

seep..........mantap

Posting Komentar